Analisis Renstra Renop


Analisis Pribadi Termasuk Renstra/ Renop??



I.            Analisi karakter (Renstra/Rensop)
Dalam hal ini saya lebih cenderung ke Renstra, meskipun ada beberapa dalam diri saya sebagai Rensop namun lebih dominan ke Renstra, kesimpulan ini saya ambil berdasarkan analisis saya, yaitu sebagai berikut :
1.      Fokus saya adalah survive jangka panjang, saya berpikiran bahwa semua yang saya lakukan sekarang akan sia-sia jika hanya dinikmati sesaat saja. Untuk itu saya lebih suka menerapkan cara berpikir jangka panjang supaya terjadi keseimbangan dan kebahagiaan yang diraih bisa tetap dinikmati di masa mendatang. Saya berfikiran juga bahwa saya harus menghadapi berbagai tuntutan, perubahan dan tantangan yang selalu bersifat dinamis sehingga jika saya mempunyai survive jangka panjang akan lebih mudah menghadapi dinamika tersebut.  Dengan mempunyai fokus survive jangka panjang saya juga memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang dan menentukan solusi bagi situasi yang dihadapi. (Renstra)
2.      Sasaran yang saya pilih adalah profit jangka pendek dan profit jangka panjang, bisa dilihat bahwa saya mempunyai mimpi-mimpi yang pencapaian dan keuntungan yang saya dapatkan dalam jangka pendek namun ada juga mimpi saya yang saya rintis mulai sekarang untuk memperoleh manfaatnya di masa yang akan datang. Saya berpikiran bahwa profit jangka panjang yang saya buat adalah untuk perencanaan  yang matang dan  untuk  kualitas secara kontinu di masa yang akan datang, sedangkan profit jangka pendek juga dibutuhkan untuk mengasah ketanggapan kita dalam bertindak serta mempersiapkan profit jangka panjang. (Renstra/Rensop)
3.      Ruang lingkup yang saya pilih adalah future time karena saya lebih condong memikirkan apa yang harus saya lakukan dan capai dimasa yang akan datang ketimbang memikirkan apa yang harus saya lakukan sekarang untuk masa yang akan datang, meskipun ada sedikit yang saya fikirkan namun lebih banyak pada apa yang ingin saya capai dimasa mendatang. Saya berpikiran bahwa jika saya hanya membatasi ruang lingkup present time saya hanya melihat keindahan bulan dari jarak jauh tanpa mendekatinya. Hal tersebut menggambarkan jika saya berfikiran  present time adalah memiliki sifat tidak sabaran, tergesa-gesa dalam mengambil keputusan untuk mencapai suatu tujuan.  Sedangkan jika saya mempunyai ruang lingkup future tense, menggambarkan bahwa saya mempunyai passion kedepanya.(Renstra)
4.      Input dan output yang saya pegang adalah pengembangan potensi yang akan datang , saya percaya bahwa setiap manusia itu dianugrahi oleh allah swt suatu potensi diri yang sangat amat besar yang ada di dalam dirinya, tapi kenapa sampai saat ini kita belum bisa memanfaatkan potensi yang ada(belum bisa memanfaatkannya), padahal jika kita bisa mengembangkan potensi dalam diri kita secara seksama potensi tersebut dapat membawa kita ke dalam kehidupan yang sangat harmonis ,baik itu dalam segi materi(duniawi) maupun dalam segi agamis(akhirat). (Renstra)
5.      Dalam karakter informasi saya mempunyai kecenderungan Renstra dan Rensop karena saya selalu memikirkan perubahan yang akan datang serta mencari solusi atas perubahan tersebut sehingga terjadi stabilitas. Dalam poin Rensop saya selalu berpikiran bahwa energi kekuatan diri yang kita miliki, hanya akan bertransformasi secara efisien jika kita memahami bahwa pemilik dan penguasa energi itu adalah diri kita sendiri sebagai pribadi yang telah diberi kewenangan untuk mengelola kehidupan. Pemborosan energi kekuatan diri terjadi ketika secara tidak sadar kita telah menyia-nyiakan energi kekuatan diri kita dengan menyerahkan hak kepemilikan dan penguasaannya kepada segala sesuatu atau pihak-pihak yang bukan diri kita sendiri. Namun dalam point stabilitas tampaknya bukan mencerminkan diri saya karena dalam menerima informasi bersifat dinamis artinya bisa dari sumber manapun dan selalu berubah kualitas dan kwantitasnya serta  berubah sesuai keadaanya. (Renstra/ Rensop)
6.      Leadership. Kemampuan untuk mencapai sukses bukanlah hanya mempunyai kemampuan semangat, antusias yang tinggi dan bukan hanya mampu membuat rencana dimasa depan. Tetapi juga mempunyai kemampuan untuk memanajemeni pikiran, memotivasi diri sendiri dan juga kemampuan menegur diri sendiri serta memperbaikinya.
Dalam karakter ke enam ini saya kurang mempunyai jiwa wirausaha(enterpreneur) karena saya masih mempunyai sifat menghabiskan waktu untuk ‘me time’ saya belum siap meninggalkan segala kegiatan yang tidak berhubungan dengan dunia wirasusaha saya, saya sering melakukan hal tidak penting dan tidak fokus dalam menggunakan waktu sebaik mungkin untuk memikirkan cara menghasilkan uang. Dalam hal ini saya juga lebih memikirkan untuk mendapatkan barang-barang baru (seperti gadget) tanpa memikirkan tentang pengeluaran yang saya lakukan . Disamping itu saya juga tidak dapat membagi kehidupan pribadi dengan dunia wirausaha, dan merasa bahwa saya terlalu keras bekerja, sehingga saya tidak memiliki jiwa entrepreneur. Seorang entrepreneur akan menikmati pekerjaanya sebagai bagian dari hidupnya. Seharusnya saya tidak akan merasa tersiksa degan pekerjaannya, karena tidak bisa dipungkiri bahwa pekerjaan sebagai entrepreneur akan lebih berat, karena seluruh tanggung jawab ada di beban saya.
Saya memiliki jiwa demokratis karena saya  disiplin, selalu menghargai pendapat orang lain ketika dalam musyawarah, bertanggung jawab, mengakui kesalahan ketika saya berbuat salah dan menanggung hukuman yang seharusnya, bersikap kritis artinya memiliki idealisme, kepekaan dan kepedulian sosial, serta keberanian menyatakan kebenaran, bersikap terbuka, membuka diskusi dan dialog, bersikap rasional, dan jujur.
Orientasi perubahan . Dalam kehidupan saya selalu mempunyai pandangan hidup yang berorientasi kedepan. Pandangan hidup yang saya maksud adalah draft atau konsep dari kehidupan yang akan kita jalani, pandangan hidup ini merupakan suatu hal yang mutlak yang harus saya miliki, karena dengan pandangan hidup saya dapat membuat dan membentuk jati diri sendiri, yang berati bahwa tujuan hidup saya dimasa yang akan datang. Saya mengilustrasikan tujuan hidup sebagai sebuah rel kereta api  dimana merupakan bagian dari kereta api dan selalu akan menunjukan kemana tujuan dari kereta api tersebut. Demikianpun arah hidup saya sebuah bagian dari kehidupan yang akan menunjukan kemana tujuan hidup saya  apakah saya menjadi orang yang sukses di dunia atau menjadi orang yang gagal dalam menjalani kehidupan.(Renstra)
7.        Problem solving. Dalam karakter ini saya lebih cenderung memiliki Renstra karena saya dalam memecahkan masalah bersifat antisipasi yaitu memperhitungan tentang hal-hal yang akan (belum) terjadi. Saya akan menghadapi segala permasalahan serta siap menyesuaikan dengan situasi yang baru seperti arus globalisaisi, kemajuan iptek, penerimaan arus informasi yang padat dan cepat . Saya juga harus memiliki sikap ketanggapan terhadap berbagai masalah social,politik,cultural, dan lingkungan, bersikap kreatif didalam menemukan alternative pemecahannya, memiliki  efisiensi dan etos kerja yang tinggi. Selain itu saya selalu memiliki sikap terbuka dengan hal-hal yang baru artinya menyaring semua informasi baru. Akan tetapi saya tidak bisa menyelesaikan masalah dengan solusi yang memiliki resiko tinggi.

II.            Formulasi spesifik visi dan mimpi
Visi
Menjadi  ahli kesehatan lingkungan yang berkompeten serta mempunyai disiplin yang tinggi, memiliki kepekaan sosial dan kepemimpinan, serta komitmen yang tinggi untuk mencapai prestasi dan keunggulan.

Mimpi
Program ini saya rancang untuk lima tahun kedepan dan saya bagi manjadi 6 program diantaranya
·         Program Pertama saya mulai dari tahun 2014
Memiliki IP>3,7 dan IPK cumlaude
Lolos beasiswa
Mengikuti PKM dan lolos didanai dikti
Menulis artikel ilmiah di majalah/koran dan dimuat

·         Program kedua saya tahun 2015
Masuk peminatan kesling (prioritas 1) dan biostat (prioritas ke 2)
Mawapres
Ipk cumlaude (> 3,6  amin)

·         Program ketiga saya tahun 2016
Lancar membuat skripsi
Lulus sebagai mahasiswi terbaik
Banyak perusahaan negri/ swasta menawarkan diri
Menjadi duta kesehatanan internasional
Menjadi relawan yang mendunia


·         Program ke empat saya tahun 2017
Merintis usaha temporaly day care,
Merintis toko catering/bakery,
Merintis  distro khusus hello kitty
Menulis tulisan yang di unggah di situs-situs internasional
Menjadi tokoh di buku kesehatan

·         Program ke lima saya tahun 2018
Naik haji bareng sekeluarga
S2 psikologi UI
Membuka cabang usaha temporaly day care, catering , bakery dan hello kitty ke wilayah indonesia dan bahkan luar negri
Mendapat penghargaan internasional atas karya di bidang kesehatan

·         Program ke enam saya tahun 2019
Umroh
Jalan-jalan ke istanbul, blue mosque
Membangun rumah minimalis
Menjadi Mentri Kesehatan

Visi dan Mimpi tidak sama. Ada perbedaan antara visi dan mimpi yang saya buat yaitu :
Visi
1.      kita tahu akan kemana kita menuju
2.      Bagaimana berjalan ke sana
3.      Ada value atau nilai yang diperjuangkan
4.      Ada  manfaat yang hendak diwujudkan dan ditinggalkan di semesta
5.      Ada juga harapan besar agar dikehidupan yang abadi kita berada di tempat yang tinggi.
6.      Visi adalah sebuah gambaran mengenai tujuan dan cita-cita di masa depan yg harus dimiliki seseorang sebelum disusun rencana bagaimana mencapainya.
Mimpi
1.      Hanya di angan-angan saja tanpa ada tindakan lebih lanjut
2.      Berisi khayalan
3.      Imajinasi
4.      Suatu keadaan yang ingin kita gambarkan



0 komentar:



Posting Komentar