TUGAS DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN
“Dampak Terhadap Kesehatan Akibat
Limbah B3 (Pestisida)”
OLEH:
NAMA : SHOFI NAZILATUR RIZQI
NIM :
25010112130383
KELAS : F / 2012
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013
“Dampak Terhadap Kesehatan Akibat
Limbah B3 (Pestisida)”
Berdasarkan PP No. 18/1999 Jo. PP
No. 85/1999 tentang “Pengelolaan Limbah
B3” yang dimaksud dengan limbah Bahan berbahaya dan beracun yang disingkat
limbah B3 yaitu sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasi dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau
merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
·
. Jenis
limbah B3 menurut sumbernya meliputi:
1.
Limbah B3 dari sumber
spesifik
Limbah B3 dari sumber
spesifik, yaitu berasal dari sisa proses industri atau kegiatan manusia
2.
Limbah B3 dari sumber tidak spesifik:
Berasal bukan dari proses
utamanya, tetapi berasal dari : kegiatan pemeliharaan alat, pencucian,
pencegahan korosi, pelarut kerak, pengemasan, dll
3.
Limbah B3 dari bahan
kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan,
dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.
·
Dampak limbah pestisida terhadap kesehatan
Karena
limbah dibuang ke lingkungan, maka masalah yang ditimbulkannya merata dan menyebar di
lingkungan yang luas. Limbah gas terbawa angin dari satu tempat ke tempat lainnya. Limbah
cair atau padat yang dibuang ke sungai, dihanyutkan dari hulu sampai jauh ke hilir,
melampaui batas-batas wilayah akhirnya bermuara dilaut atau danau, seolah-olah laut atau
danau menjadi tong sampah. Limbah
bermasalah antara lain berasal dari kegiatan pemukiman, industri, pertanian, pertambangan dan
rekreasi
Limbah cair, yang dibuang ke
perairan akan mengotori air yang dipergunakan untuk berbagai keperluan
dan mengganggu kehidupan biota air. Limbah padat akan mencemari tanah dan sumber air tanah.Limbah
gas yang dibuang ke udara pada umumnya mengandung senyawa kimia berupa SOx, NOx, CO, dan
gas-gas lain yang tidak diinginkan. Adanya SO2 dan NOx diudara dapat menyebabkan
terjadinya hujan asam yang dapat menimbulkan kerugian karena
merusak
bangunan, ekosistem perairan, lahan pertanian dan hutan. Limbah pertanian yang
paling utama ialah pestisida dan pupuk. Walau pestisida digunakan untuk
membunuh hama, ternyata karena pemakaiannya yang tidak sesuai dengan peraturan
keselamatan kerja, pestisida menjadi biosida sebagai pembunuh kehidupan. Pestida yang berlebihan
pemakaiannya, akhirnya mengkontaminasi sayuran dan buah- buahan yang dapat menyebabkan
keracunan konsumennya.
Pupuk
sering dipakai berlebihan, sisanya bila sampai diperairan dapat merangsang pertumbuhan gulma
penyebab timbulnya eutrofikasi. Pemakaian herbisida untuk mengatasi eutrofikasi
menjadi penyebab terkontaminasinya ikan, udang dan biota air lainnya
Akibat kontak dengan B3 atau
terpajan oleh pencemar, maka dampak kesehatan yang timbul bervariasi dari
ringan, sedang, sampai berat, bahkan sampai menimbulkan kematian, tergantung
dari dosis dan waktu pemajanan. Jenis penyakit yang ditimbulkanpada umumnya
merupakan penyakit non infeksi antara lain, keracunan, kerusakan organ, kanker,
hypertensi, asma bronchioli, pengaruh pada janin yang dapat mengakibatkan lahir
cacat, kemunduran mental, gangguan pertumbuhan , dan gangguan kecerdasan.
Semua pestisida mempunyai bahaya potensial bagi kesehatan. Ada
dua tipe keracunan, yaitu keracunan langsung dan jangka panjang.
1.
Keracunan
akut
Terjadi
bila efek-efek keracunan pestisida dirasakan langsung pada saat itu. Beberapa efek kesehatan akut adalah, sakit kepala, mual, pusing, sakit dada,
muntah-muntah, kudis, sakit otot, keringat berlebihan ,kram, diare, susah bernafas,
dan pandangan kabur.
2.
Keracunan
kronis
Terjadi
bila efek-efek keracunan pada kesehatan membutuhjkan waktu untuk muncul atau
berkembang. Efek-efek jangka panjang ini dapat muncul setelah berbulan-bulan
atau bahkan bertahun-tahun setelah terkena pestisida.
·
Efek
yang terjadi akibat terpajan pestisida juga bermacam-macam, seperti:
1.
Efek akut
lokal
Terjadi bila efeknya hanya mempengaruhi bagian tubuh yang terkena kontak
langsung dengan pestisida. Efek akut
lokal biasanya berupa iritasi, seperti rasa kering, kemerahan dan gatal-gatal di
mata, hidung, tenggorokan dan kulit, mata
berair dan batuk, atau berupa masalah-masalah kulit, seperti kemerahan,
gatal-gatal, kudis, melepuh dan kulit
kehilangan warna. Gejala yang umum dari keracunan pestisida adalah bila
kuku-kuku jari berubah warna menjadi hitam atau biru. Pada kasus- kasus yang
lebih serius kuku-kuku jari akan lepas.
2.
Efek
sistemik
Muncul bila pestisida masuk kedalam tubuh manusia dan mempengaruhi
seluruh sistem tubuh. Darah
akan membawa pestisida ke seluruh bagian dari tubuh dan mempengaruhi mata,
jantung, paru-paru, perut, hati, lambung, otot, usus, otak dan syaraf. Gejala-gejala
keracunan dan berapa cepat bekerjanya tergantung pada jenis bahan kimia,
waktu dan kadar racun dalam pestisida tersebut.
a)
Dampak
pestisida terhadap kulit
Pestisida adalah bahan beracun yang dapat diserap oleh tubuh
melalui kulit. Kemudian kulit akan dirusak oleh bahan-bahan kimia yang beracun
ini dari dalam. Kadang-kadang kulit bereaksi
berupa alergi terhadap pestisida atau komponen lain
dalam formula racun tersebut. Kulit dapat bereaksi dengan kuat walaupun hanya
terkena dalam jumlah sedikit. Sinar
matahari dapat memperburuk beberapa penyakit kulit yang diakibatkan oleh pestisida.
b)
Dampak
pestisida terhadap sistem syaraf
Banyak pestisida yang digunakan di bidang pertanian sangat
berbahaya bagi otak dan syaraf. Bahan-bahan
kimia yang berbahaya bagi sistem syaraf disebut neurotoksin. Beberapa
gejala dari penyakit pada otak yang disebabkan oleh pestisida adalah masalah
ingatan yang gawat, sulit berkonsentrasi, perubahan kepribadian, kelumpuhan,
kehilangan kesadaran dan koma.
c)
Dampak
pestisida terhadap kesehatan perut
Muntah-muntah, sakit perut dan diare adalah gejala umum dari
keracunan pestisida. Banyak orang yang bekerja dengan pestisida selama
bertahun-tahun, mengalami masalah sulit
makan. Orang-orang yang menelan pestisida (baik sengaja atau tidak)
efeknya sangat buruk pada perut dan tubuh secara umum. Pestisida merusak
langsung melalui dinding-dinding perut.
d)
Dampak
pestisida terhadap sistem kekebalan
Reaksi alergi adalah gangguan sistem kekebalan tubuh manusia.
Hal ini adalah reaksi yang diberikan tubuh kita terhadap bahan-bahan asing.
Pestisida bervariasi dalam mengakibatkan reaksi
alergi, setiap orang memberi reaksi berbeda untuk derajat
penggunaan pestisida yang berbeda pula. Beberapa
jenis pestisida telah diketahui dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh manusia
dengan cara yang lebih berbahaya. Beberapa jenis pestisida dapat melemahkan
kemampuan tubuh untuk menahan dan melawan infeksi. Ini berarti tubuh
kita menjadi lebih mudah terkena infeksi. Atau, jika telah terjadi infeksi penyakit
ini menjadi lebih serius dan makin sulit untuk disembuhkan.
e) Dampak pestisida terhadap keseimbangan hormon
Penelitian
terhadap hewan menunjukan bahwa pestisida mempengaruhi produksi hormon
dalam tubuh. Hormon adalah bahan kimia yang diproduksi oleh organ-organ seperti
otak, tiroit, paratiroit, ginjal, adrenalin, testis dan ovarium untuk mengontrol
fungsi-fungsi tubuh yang penting. Beberapa pestisida mempengaruhi hormon
reproduksi yang dapat menyebabkan penurunan produksi sperma pada pria
atau pertumbuhan telur yang tidak normal pada wanita. Beberapa pestisida dapat
menyebabkan pelebaran tiroid yang akhirnya kanker tiroid.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar